Copyright © Perjalanan Cinta Kita
Design by Dzignine
Sabtu, 10 Mei 2014

Quality Time


9 Mei 2014

                       Dear diary, salam semangat. Hari ini hari ke dua cutiku di Tapak Tuan. Memutuskan untuk memilih menghabiskan masa cuti di Tapak Tuan sangat mudah. Tapaktuan, Medan, Banda Aceh dan Meulaboh, menjadi destinasiku untuk sekedar mengendurkan berapa saraf yang tegang karena kerjaan. Hmm, sebenarnya tidak juga. hehe. Hibernisasi sejenak. :). Aku mengasumsikan setiap cutiku harus memiliki kualitas. Quality Time. Walau singkat tapi harus berkualitas. Kali ini bahan perbandingan yang tidak lumayan sederhana. Banda Aceh ada pameran buku Gramedia. Di Medan aku di suruh ke kampus untuk perseiapan sertifikasi alat survey bersama dosenku. Katanya aku harus punya sertifikat sebelum 2015, perdagangan bebas di Indonesia dibuka. Wuuauaua, sempat kefikiran juga, namun seperti yang aku sebutkan tadi, hal tersebut sangat mudah untuk diputuskan mau cuti kemana. Aku masih punya rumah, aku masih punya ayah, aku juga rindu Ibu setiap hari, Aku butuh kenangan itu, seperti resapan obat penenang bagiku. Aku akhirnya memutuskan ke Tapaktuan.
                        Hari ini pergi ke kuburan Ibuku, malaikatku dunia dan akhrat. Kamu tau dengan siapa aku pergi hari ini ?. Biasanya aku pergi sendiri, namun kali ini aku ditemani ayahku. Ya, ayahku menawarkan untuk pergi bersamaku ke kuburan hari ini. Agak sedikit canggung. Sebenarnya hal tersebut merupakan momen yang baik bukan ?. Aku berfikir sederhana saja, memang sudah sewajarnya demikian. 
                        Aku tidak mengambil potret kuburan ibu setelah dibersihkan hari ini. :D . Ada ayah. Dan hal tersebut terjadi. Pernah aku bercerita kan ?. Saat membuka pintu pagar perkuburan saja , air mataku tidak bisa kutahan. Hehehe...Dan hal tersebu terjadi saat ada seorang pria di sampingku, suatu hal yang sangat membuatku canggung saat air mataku keluar pelan-pelan. Tapi dia ayahku. Bagaimana mungkin aku malu. 
                        Dan air mata ini  semuanya pecah saat aku bercerita  gurauan di kepala Ibuku. Aku tidak bisa lagi menyembunyikan air mata rindu, aku tersedu-sedan. Aku tetaplah anakmu yang lemah, mak. Dan ayahku sempat mendapatkan momen tersebut, sebelum dia pergi menjauh dariku. 
                       Aku bercerita banyak kali ini, aku bercerita padanya tentang hari-hariku. Perjalanan yang telah kutempuh, kerjaan, Icha dan lain-lain. Dan yang paling bangga aku ceritakan adalah bahawa aku telah berhasil berhenti merokok.

                              Seperti hal sebelumnya, kuyakin ini akan beliau dengar melalui Tuhan. Aku yakin.
                       Aku juga bercerita rencanaku ke depan. Harapanku dalam meniti hidup selama sebulan, dan kedepannya, setidaknya sebelum aku kembali lagi sebulan kemudian.
                    Sabtu ini aku akan ke Meulaboh, sehari di sana hanya untuk melihat, dan menikamti suasana keluarga. Keluarga kecil yang menurutku sempurna. Keluarga Kakakku tersayang. Raifa dan Faizi. Cucu-cucu ibuku.
                       Apapun rencana yang telah kuutarakan, aku mengakhirinya dengan aamiin. Tapi aku tidak pernah berkecil hati, jika dari sekian banyak planning ada sandungan atau lain-lain. Karena aku tetap percaya Allah sebaik-baiknya Perencana.

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Ingatlah bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik buat kita semua, mungkin dengan apa yang lalui itu bukan jalan yang terbaik, maka Allah sediakan jalan yang lebih baik dari apa yang kita perlukan.

                                                        ****************


0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive